tangan yang dirapatkan

Sebuah situasi.

Macam atas kapal dihempas ombak - ombak yang kejam.Menunggu masa mati.Waktu ini kedua belah tangan yang dirapatkan;adalah dan hanya satu kekuatan.Yang paling kuat dan boleh diguna pakai.

Baru terbit kepercayaan.

Percaya yang tangan yang dirapatkan adalah kekuatan.

Bila selamat berada dipersisir.Kaki memijak tanah yang statik.


Tangan yang dirapatkan seperti tak pernah dirapatkan.
Hilang segala kepercayaan dulu.Waktu - waktu susah.Saat - saat genting.Detik - detik sukar.

Lupa pada si pemberi rasa selamat.

Tangan - tangan yang pernah dirapatkan;makin renggang.
Sebab senang.

Hanya akan kembali rapat bila susah itu dekat.Dekat nak mati.

Kalau pintu - pintu itu masih terbuka.Selamatlah.

Kalau terlambat?

Tak guna lagi tangan yang dirapatkan.Rapat manapun.

Sedarlah manusia lahanat.Berhenti buat palat.

Aku.





p/s : Termaktub dalam karya agung sasteraNYA.Perilaku tipikal manusia yang mudah lupa.Bukan hanya Melayu.

Aku melayu dan seorang manusia.

Bimbing aku Tuhan.Untuk tidak kisah tentang lautan kebencian manusia - manusia.Tapi Engkau suka.
Dibenci dalam redha.Ironinya.

Tak mahu jadi manusia tipikal tapi masih.Manusia.
Bagi aku satu kekuatan dari jutaan kekuatanMU.

Tangan yang dirapatkan.

Foto oleh : Ahmad Akram Khairul Azmi @ TOTO